This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 28 Februari 2015

Sejarah Real Madrid

Sejarah Real Madrid
Sejarah Real Madrid Club de Futbol bermula pada tahun 1897. Saat itu beberapa mahasiswa Institución libre de enseñanza yang terdiri dari lulusan Universitas Oxford dan Cambridge mendirikan sebuah klub sepakbola bernama Football Club Sky. Klub ini lalu terpecah  2 pada  tahun 1900 menjadi New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Pada 6 Maret 1902 klub kembali terpecah dan melahirkan Madrid Football Club. Tanggal ini tercatat sebagai tanggal berdirinya Real Madrid.

Tiga tahun setelah berdiri, tepatnya pada 1905, Madrid sukses merebut gelar perdananya yakni Copa Del Rey. Saat itu Madrid mengalahkan Athletic Bilbao di partai final. Gelar ini berhasil dipertahankan Madrid empat tahun berturut-turut sampaui tahun 1908.

Tahun 1920, Madrid berhak menggunakan gelar Real setelah Raja Alfonso XIII memberikan gelar tersebut. Sejak saat itu klub ini menggunakan nama Real Madrid dan juga memiliki simbol kerajaan pada logonya. Kompetisi La Liga pertama kali bergulir pada 1929. Namun, Madrid baru berhasil merebut gelar perdana pada 1931-32. Mereka berhasil mempertahankan gelar tersebut setahun selanjutnya.

Santiago Bernabeu Yeste terpilih sebagai Presiden Madrid pada 1945. Di bawah kepemimpinannya, Madrid membangun Stadion Nuevo Estadio Chamartín dan tempat latihan tim di Ciudad Deprtiva yang sebelumnya telah hancur karena terjadinya Perang Saudara di Spanyol. Stadion Estadion Chamartin lalu berganti nama menjadi Santiago Bernabeu pada 1955 untuk menghormati jasa Bernabeu. Salah satu jasa Bernabeu adalah mendatangkan pemain-pemain asing, termasuk Alfredo di Stefano yang  menjadi kunci Madrid dalam meraih gelar demi gelar.

Pada tahun 1955, Bernabeu bersama Gabriel Hanot (jurnalis olahraga L?Equipe) memunculkan ide untuk menggelar kompetisi antarklub Eropa. Kompetisi ini merupakan cikal bakal dari Liga Champions yang kita kenal sekarang. Madrid menunjukkan dominasinya di kancah Eropa. Mereka 5 kali berturut menjuarai Liga Champions sejak 1956 sampai 1960. Prestasi yang tak bisa disamai klub mana pun sampai saat ini. Setelah lima kali berturut-turut menjadi juara, Madrid secara permanen diberikan piala asli turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan UEFA.

Prestasi Madrid di Eropa berlanjut pada musim 1959-60. Saat itu Madrid sukses menjadi juara Liga Champions untuk keenam kalinya dengan mengalahkan Partizan Belgrade di partai puncak. Di partai final, Madrid menurunkan seluruh pemain berkebangsaan Spanyol, itu kali pertama terjadi dalam sejarah pertandingan antarklub Eropa. Kejayaan Madrid pada tahun 1960 berlanjut dengan gelar Piala Intercontinental. Madrid mengalahkan klub Uruguay, Penarol dengan agregat 5-1.

Tak hanya di kancah domestik, Los Blancos ? julukan Madrid ? juga berjaya di kancah domestik. Di liga domestik dari musim 1953-54 sampai musim 1977-78 Madrid telah meraih 16 gelar La Liga. Di Copa del Rey dari tahun 1946 sampai tahun 1975 Madrid meraih enam gelar.

Presiden Santiago Bernabeu meninggal dunia pada 2 Juli 1978. Tercatat, dia menjabat sebagai Presiden Madrid kurang lebih 33 tahun lamanya.Dia juga menorehkan sejarah sebagai Presiden terlama yang pernah menjabat di Madrid.

Madrid sempat mengalami pasang surut prestasi. Pada tahun 1980-an Madrid dengan pemain-pemain seperti Rafael Martín Vázquez, Emilio Butragueno, dan Míchel sempat menuai kesuksesan. mereka berhasil memenangkan dua Piala UEFA, lima gelar Liga Spanyol berturut-turut, satu Piala Spanyol, dan tiga Piala Super Spanyol.

Pada musim 1997-98, Madrid sukses mengobati dahaga mereka di ajang Liga Champions. Di bawah pelatih Jupp Heynckes, Madrid berhasil keluar sebagai juara untuk pertama kalinya sejak 32 tahun dengan mengalahkan Juventus 1-0 di partai puncak. Akhir tahun 1998, Madrid semakin berjaya dengan merebut Piala Intercontinental.

Pada 16 Juli 2000, Florentino Perez terpilih sebagai Presiden Madrid. Dia tak ragu mengeluarkan banyak uang untuk pemain-pemain bintang yakni Zinedine Zidane, Ronaldo, Luís Figo, Roberto Carlos, Raul dan David Beckham. Di masa kepemimpinannya, Perez berhasil membawa Madrid meraih banyak piala sejak tahun 2001 sampai tahun 2003 yakni dua gelar La Liga (2001 dan 2003), dua Piala Super Spanyol (2001 dan 2003), satu Liga Champions (2002), satu Piala Super Eropa (2002), dan satu Piala Intercontinental (akhir tahun 2002).

Ramón Calderón kemudian terpilih sebagai presiden klub pada 2 Juli 2006 dan kemudian ia mengangkat Fabio Capello sebagai pelatih baru dan Predrag Mijatovi? sebagai direktur sepak bola yang baru. Real Madrid memenangkan gelar La Liga pada tahun 2007 untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Namun Capello tetap dipecat karena gagal mempersembahkan gelar Liga Champions. Musim selanjutnya, Madrid di bawah kepelatihan Bernd Schuster berhasil mempertahankan gelar La Liga.

Florentino Perez kembali terpilih sebagai Presiden Madrid pada 1 Juni 2009. Dia kembali mendatangkan pemain-pemain bintang ke Santiago Bernabeu termasuk Cristiano Ronaldo yang menjadi pemain termahal dunia. Namun, apa daya tiga musim berturut-turut sejak musim 2009 Madrid harus berada di bawah bayang-bayang Barcelona. Mereka tiga kali finish sebagai runner-up dan gagal menjadi juara Liga Champions.

Awal musim 2010/2011 Perez membawa Jose Mourinho yang baru saja mempersembahkan gelar treble winners untuk Inter Milan. Namun nama besar Mourinho saat itu hanya bisa memberikan Madrid gelar Piala Copa del Rey setelah berhasil mengalahkan Barcelona di babak final.

Sejak kompetisi La Liga bergulir pada 1929 hingga sekarang, Madrid bersama Athletic Bilbao dan Barcelona tercatat sebagai tim yang tak pernah terdegradasi.

Prestasi Real Madrid:

Domestik:
31 kali Juara La Liga: Tahun 1932 ; 1933 ; 1954 ; 1955 ; 1957 ; 1958 ; 1961 ; 1962 ; 1963 ; 1964 ; 1965 ; 1967 ; 1968 ; 1969 ; 1972 ; 1975 ; 1976 ; 1978 ; 1979 ; 1980 ; 1986 ; 1987 ; 1988 ; 1989 ; 1990 ; 1995 ; 1997 ; 2001 ; 2003 ; 2007 ; 2008
18 kali Juara Piala Spanyol: Tahun 1905 ; 1906 ; 1907 ; 1908 ; 1917 ; 1934 ; 1936 ; 1946 ; 1947 ; 1962 ; 1970 ; 1974 ; 1975 ; 1980 ; 1982 ; 1989 ; 1993 ; 2011
8 kali Juara Piala Super Spanyol: Tahun 1988 ; 1989 ; 1990 ; 1993 ; 1997 ; 2001 ; 2003 ; 2008
Eropa:
9 kali Juara European Cup/UEFA Champions League: Tahun 1956 ; 1957 ;
1958 ; 1959 ; 1960 ; 1966 ; 1998 ; 2000 ; 2002
2 kali Juara Piala UEFA/UEFA Europa League: Tahun 1985 dan 1986
2 kali Runner up Piala Winner: Tahun 1971 dan 1983
1 kali Juara Piala Super UEFA: Tahun 2002
Dunia:
3 kali Juara Piala Intercontinental (berubah nama menjadi FIFA Club
World Cup): Tahun 1960 ; 1998 ; 2002
Pemain Bintang / Top Scorer
Cristiano Ronaldo mencetak 28 gol.
K. Benzema mencetak 11 gol.
G. Bale mencetak 10 gol.
J. Rodríguez mencetak 7 gol.
Sergio Ramos mencetak 3 gol.
J. Hernández mencetak 2 gol.
Isco mencetak 2 gol.
L. Modrić mencetak 1 gol.
T. Kroos mencetak 1 gol.
Pepe mencetak 1 gol.
Susunan Pemain

NamaPosisi
9Cristiano RonaldoAttacker
30BurguiAttacker
28Jesé RodríguezAttacker
11K. BenzemaAttacker
15Daniel CarvajalDefender
2ArbeloaDefender
35NachoDefender
4Sergio RamosDefender
37LlorenteDefender
12MarceloDefender
15Fábio CoentrãoDefender
3PepeDefender
19R. VaraneDefender
11G. BaleDefender
1CasillasGoalkeeper
13K. NavasGoalkeeper
25Diego LópezGoalkeeper
28Jesus ColladoGoalkeeper
16CasemiroMidfielder
10J. RodríguezMidfielder
24Asier IllarramendiMidfielder
24S. KhediraMidfielder
23IscoMidfielder
19L. ModrićMidfielder
8T. KroosMidfielder
34Jose RodriguezMidfielder
22Xabi AlonsoMidfielder

SEJARAH BERDIRINYA MANCHESTER CITY


Manchester City F.C. dibentuk pada tahun 1880 dengan nama St. Marks (West Gordon) oleh Anna Connel dan dua orang anggota gereja St. Marks. Tahun 1887 mereka pindah ke markas yang baru di Hyde Road, Ardwick. Nama klub pun berubah menjadi Ardwick A.F.C. untuk menyesuaikan dengan letaknya yang baru. Ardwick mulai ikut berkompetisi di divisi 2 Football League tahun 1892. Setahun kemudian, musim 1893-1894, masalah financial membelit klub dan setelah diorganisasi ulang akhirnya mereka berganti nama lagi menjadi Manchester City Football Club.
Periode Awal
City menjuarai divisi 2 pada tahun 1899 dan promosi ke kasta tertinggi liga Inggris, divisi satu. Prestasi awalnya ditandai dengan kemenangan atas Bolton Wanderers di final Piala FA tahun 1904. Pada tahun 1920, stadion City di Hyde Road mengalami bencana kebakaran di tribun utama. Lantas pada tahun 1923, mereka pindah ke merkas nya yang baru, Maine Road yang terletak di Moss Side.

The Citizen menjuarai lagi Piala FA pada tahun 1934 dengan mengalahkan Porstmouth di final. Dan gelar liga pun tak beberapa lama dapat mereka raih, tahun 1937 mereka menjuarai liga Inggris untuk pertama kalinya. Tetapi musim berikutnya mereka justru terdegradasi ke divisi 2, lucunya mereka adalah klub pencetak gol terbanyak dibanding klub manapun di liga. 20 tahun kemudian, Manchester City yang diinspirasi oleh taktik bernama Revie Plan berhasil masuk final Piala FA 1955. Mereka kalah di final melawan Newcastle, tapi tahun berikutnya mereka menjuarai Piala FA dengan mengalahkan Birmingham di final 3-1. Partai final tahun 1956 ini termasuk partai final Piala FA yang dikenang orang banyak karena di pertandingan itu kiper City, Bert Trautmann, terus bermain walaupun mengalami patah tulang leher.

Setelah itu City tenggelam dan baru muncul ke permukaan saat Joe Mercer dan Malcolm Allison ditunjuk untuk menjadi duo manager klub pada tahun 1965. Mereka membuat pembelian terpentingnya pada Mike Summerbee dan Colin Bell. 2 musim berikutnya, musim 1967-1968, Manchester City menjuarai divisi satu untuk kedua kalinya. Pada partai terakhir mereka memastikan gelar juara dengan kemenangan 4-3 di kandang Newcastle. Piala dan prestasi pun kemudian mulai mengalir datang. Piala FA mereka raih lagi di tahun 1969 serta piala Winners Eropa pertama kalinya mereka raih pada tahun 1970 dengan mengalahkan Gornik Zabrze 2-1 di final.

Rivalitas dengan klub sekota, Manchester United, selalu sengit. Salah satu partai yang banyak dikenang adalah pada partai terakhir di musim liga 1973-1974. Derby panas tak terelakkan tatkala baik City maupun United harus menang agar bisa selamat dari degradasi. Pemain legendaris MU, Denis Law, mencetak satu-satunya gol kemenangan yang juga otomatis melempar rival sekotanya ke divisi 2. Tahun 1976 mereka meraih Piala Liga dengan mengalahkan Newcastle di final 2-1.
Periode 1980-Sekarang
Manchester City tidak menghasilkan gelar penting dan hanya timbul-tenggelam di Premiership. Mereka hanya promosi ke divisi utama namun kemudian terdegradasi lagi ke divisi 2. Bahkan pada tahun 1996 mereka terdegradasi sampai ke divisi 3. Setelah kedatangan David Bernstein sebagai chairman yang baru, City pun mulai berbenah. Pada tahun 2001, Kevin Keegan ditunjuk untuk menangani Citizen dan mereka pun berhasil promosi ke Liga Premier.

Maret 2005 Keegan mundur dan Stuart Pearce menggantikannya sebagai caretaker atau manager sementara. Penampilan City yang cemerlang membuat Pearce diangkat sebagai manager penuh dan musim 2005-2006 Pearce membawa City menempati urutan ke-6 Premiership. Musim berikutnya penampilan City menurun drastis dan hanya menghuni papan bawah klasemen walaupun tidak sampai terdegradasi. Pearce akhirnya dipecat dan digantikan mantan manager tim nasional Inggris, Sven Goran Eriksson. Pada saat itu Manchester City telah dimiliki oleh miliuner ambisius yang juga bekas perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.

Dibawah Eriksson, City tampil perkasa pada awal kompetisi namun mulai kehilangan keseimbangan mulai dari pertengahan kompetisi, walaupun demikian mereka bisa mencapai zona piala UEFA eropa berkat penampilan fair play nya. Thaksin yang tidak sabaran sudah ingin memecat Eriksson sebelum akhir kompetisi jika saja tidak ditahan oleh fans Citizen yang merasa Thaksin terlalu semena-mena dan tidak memperhatikan keinginan fans City. Pemecatan Eriksson hanya tertunda sebentar dan benar-benar dilakukan saat akhir kompetisi. Mark Hughes, Manager Blackburn dan juga mantan pemain kesayangan klub sekota Manchester United, ditunjuk untuk menggantikannya. 
Dibeli oleh Abu Dhabi United Group
Pada saat Hughes naik, sebetulnya harta Thaksin sudah di ujung tanduk pembekuan karena tuduhan korupsi selama berkuasa sebagai perdana menteri di Thailand. Thaksin yang mengerti posisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk terus mendanai Citizen akhirnya melepas kepemilikannya kepada pengusaha asal Uni Emirat Arab, Dr. Sulaiman Al-Fahim. Al-Fahim adalah miliuner yang lebih kaya lagi dibanding Thaksin dan tentunya lebih ambisius lagi. 

Dr. Sulaiman Al-Fahim

Hanya beberapa hari setelah kepastian kepemilikannya atas Manchester City, ia langsung membuat rekor pembelian pemain termahal Inggris dengan pembelian Robinho (inset kanan) dari Real Madrid. Rekor harga 32,5 juta pounds itu melampaui harga 28 juta pounds yang ditawarkan Chelsea atas pemain Brazil tersebut. Dengan dukungan dana yang benar-benar melimpah, fans Citizen akan bersiap-siap untuk menyaksikan lagi pemain-pemain dunia lain akan diboyong ke klub mereka tercinta.
Lambang dan warna klub
Seragam kandang Manchester City adalah Biru Langit dan celana Putih. Sementara itu seragam tandang adalah Merah Marun, atau merah (sejak tahun 1960an) dan Celana Hitam. Namun dalam beberapa tahun terakhir, beberapa warna yang berbeda telah digunakan. Asal-usul warna seragam kandang klub tidak jelas, tetapi ada bukti bahwa klub telah menggunakan biru langit sejak 1892 atau sebelumnya. Sebuah brosur yang berjudul Famous Football Clubs - Manchester City diterbitkan pada 1940-an menunjukkan bahwa West Gorton (St. Marks) semula bermain dengan seragam merah dan hitam. 

Dari laporan yang berasal dari tahun 1884 menggambarkan tim mengenakan kaus hitam membawa salib putih, yang menunjukkan asal klub sebagai sisi gereja. Ide untuk menggunakan kaus merah dan hitam datang dari mantan asisten manajer Malcolm Allison, yang percaya bahwa dengan mengadopsi warna AC Milan akan mengilhami City untuk mencapai kejayaan.

Lambang klub saat ini mulai digunakan pada tahun 1997, dikarenakan bahwa lambang sebelumnya tidak memenuhi syarat untuk didaftarkan sebagai merek dagang. Lencana tersebut didasarkan pada lengan kota Manchester, dan terdiri dari sebuah perisai di depan sebuah elang emas. Fitur perisai kapal pada setengah bagian atas menggambarkan Kanal Kapal Manchester, dan tiga garis-garis diagonal di bagian bawah, menggambarkan kota tiga sungai. Bagian bawah terdapat pita dengan sebuah kata Superbia in Praelio, yang artinya dalam bahasa latin adalah Kebanggaan di Pertempuran. Diatas elang ada tiga bintang tiga, yang murni hanya sebagai dekorasi.

SEJARAH LIVERPOOL

Liverpool Football Club (dikenal pula sebagai Liverpool atau The Reds) adalah sebuah klub sepak bola peserta Liga Utama Inggris. Liverpool adalah klub tersukses dalam sejarah persepakbolaan Inggris yang bermarkas di kotaLiverpool. Liverpool telah memenangkan 5 trofi Liga Champions (dulu Piala Champions), yang merupakan rekor Inggris.18 gelar Liga Inggris, 7 Piala FA, serta, 7 kali juara Piala Liga. Stadion mereka berada di Anfield, yang terletak sekitar 4,8 km dari pusat kota Liverpool.
Sejarah
Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob Paisley yang pada saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer Liverpool FC dari tahun 1974 sampai 1983 dan hanya pada awal tahun Bob Paisley tidak dapat memberikan gelar untuk Liverpool FC. Selama 9 tahun Bob Paisley menjabat sebagai manajer Liverpool FC, beliau memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala Champion, 1 Piala UEFA, 6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara berturut-turut. Dengan semua gelar itu tidak salah bila Bob Paisley menjadi manajer tersukses yang pernah menangani klub Inggris. Tidak hanya sukses memberikan gelar untuk Liverpool FC, tetapi Bob Paisley juga sukses dalam melakukan regenerasi di tubuh Liverpool FC dengan tampilnya para bintang muda seperti: Graeme Souness, Alan Hansen, Kenny Dalglish dan Ian Rush. Walaupun Bob Paisley akan mewariskan sebuah skuat muda yang sangat hebat dan berbakat, tetapi dengan semua torehan gelar itu akan menjadi sangat berat buat siapapun penerusnya.
Sebagai penerus Bob Paisley yang pensiun di tahun 1983, Joe Fagan yang pada saat itu berusia 62 tahun, berhasil mempersembahkan treble buat Liverpool yaitu juara Liga, juara Piala Liga dan juara Piala Champion. Raihan ini menjadikan Liverpool FC sebagai klub sepakbola Inggris yang berhasil meraih 3 gelar juara sekaligus dalam 1 musim kompetisi. Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit ternoda oleh insiden di stadion Heysel. Insiden yang terjadi sebelum pertandingan final Piala Champion antara Liverpool FC dan Juventus ini menewaskan 39 orang, sebagian besar adalah pendukung Juventus. Insiden ini mengakibatkan pelarangan bagi semua klub sepakbola Inggris untuk berkompetisi di Eropa selama 5 tahun. Dan Liverpool FC dilarang mengikuti semua kompetisi Eropa selama 10 tahun yang akhirnya dikurangi menjadi 6 tahun.
Pada masa kepemimpinan Kenny Dalglish, Liverpool FC dibawa menjadi juara Liga Inggris sebanyak 3 kali dan juara Piala FA sebanyak 2 kali, termasuk gelar ganda juara Liga Inggris dan juara Piala FA pada musim kompetisi 1985/86. Bila tidak terkena sangsi dari UEFA, bisa dipastikan Liverpool FC menjadi penantang serius untuk merebut Piala Champion pada saat itu. Kesuksesan Liverpool FC di masa kepemimpinan Kenny Dalglish kembali dibayangi kejadian mengerikan lainnya yaitu Tragedi Hillsborough. Pada pertandingan semi-final Piala FA melawan Nottingham Forrest tanggal 15 April 1989, ratusan penonton dari luar stadion memaksa masuk ke dalam stadion yang mengakibatkan Liverpudlian yang berada di tribun terjepit pagar pembatas stadion. Hal ini mengakibatkan 94 Liverpudlian meninggal di tempat kejadian, 1 Liverpudlian meninggal 4 hari kemudian di rumah sakit dan 1 Liverpudlian lainnya meninggal dunia setelah koma selama 4 tahun. Akibat Tragedi Hillsborough ini pemerintah Inggris melakukan penelitian kembali mengenai faktor keamanan stadion sepakbola di negaranya. Dikenal dengan sebutan Taylor Report, menyebutkan bahwa penyebab dari Tragedi Hillsborough ini adalah faktor penonton yang melebihi kapasitas stadion karena kurangnya antisipasi dari pihak keamanan. Akhirnya pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan setiap klub divisi I Inggris untuk meniadakan tribun berdiri. Setelah menjadi saksi hidup dari tragedi mengerikan Heysel dan Hillsborough, 'King' Kenny Dalglish tidak pernah bisa lepas dari trauma yang menghinggapi dirinya. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1990 beliau mengumumkan pengunduran dirinya sebagai manajer Liverpool FC. Pengumuman yang sangat mengejutkan dunia sepakbola pada saat itu, karena Liverpool FC sedang bersaing ketat dengan Arsenal dalam perebutan gelar Liga Inggris. Alasan yang disebutkan oleh Kenny Dalglish pada saat itu adalah tidak bisa lagi menghadapi tekanan dalam menahkodai Liverpool FC. Selama beberapa minggu Liverpool FC ditangani oleh pelatih tim utama Ronnie Moran sebelum akhirnya Liverpool FC menunjuk Graeme Souness sebagai manajer berikutnya. 'King' Kenny Dalglish kemudian dikenang sebagai legenda terhebat Liverpool FC karena sangat sukses baik sebagai pemain maupun manajer.
Perginya 'King' Kenny Dalglish dan 2 tragedi yang mengerikan ( Heysel dan Hillsborough ) sepertinya memberikan trauma, hukuman atau kutukan yang mendalam bagi Liverpool Football Club. Kedatangan Graeme Souness pun tidak mengubah peruntungan Liverpool FC. Walaupun Souness bisa memberikan gelar Piala FA pada tahun 1992, tetapi dengan kebijakan transfer pemain yang kurang baik dan penerapan strategi yang sedikit membingungkan menjadikan Liverpool tampil tidak konsisten pada musim itu. Hal lain yang memperburuk hubungan Souness dan Liverpudlian adalah ketika Souness menceritakan proses pemulihan kesehatannya pasca operasi jantung kepada koran The Sun. Seperti diketahui bahwa masyarakat di Merseyside memboikot koran The Sun yang sering memojokkan Liverpudlian mengenai tragedi Hillsborough. Pada 28 Januari 1994 Graeme Souness akhirnya mengundurkan diri sebagai manajer Liverpool FC setelah tersingkir dari Piala Liga dan Piala FA. Pelatih Roy Evans ditunjuk sebagai manajer Liverpool FC selanjutnya. Liverpool FC berada di urutan ke 8 klasemen hasil terburuk selama 29 tahun terakhir. Walaupun secara raihan gelar juara Graeme Souness tidak sukses, tetapi pada masa kepemimpinannya banyak lahir talenta muda diantaranya : Robbie Fowler, Steve McManaman, Jamie Redknapp, Rob Jones dan David James.
Manajer Liverpool selanjutnya adalah pelatih senior Roy Evans yang sudah bersama Liverpool FC selama lebih dari 30 tahun. Pada musim 1994/95 Liverpool menduduki peringkat 5 Liga Primer Inggris dan berhasil menjuarai Piala Liga dengan mengalahkan Bolton Wanderers dengan skor 2-1. Roy Evans berhasil mengembalikan ciri khas permainan Liverpool yaitu 'pass and move'. Tetapi permainan apik dan indah Liverpool FC pada masa ini tidak diimbangi determinasi dan agresifitas yang memadai dari para pemainnya, sehingga Liverpool pada masa Roy Evans sering disebut 'Spice Boys'. Selain semakin matangnya pemain seperti : Robbie Fowler, Steve McManaman dan Jamie Redknapp, pada masa kepelatihan Roy Evans muncul bakat muda bernama Michael Owen yang berhasil mencetak 18 gol dan menjadi PFA Young Player of the Year Award pada tahun 1998.
Pada musim kompetisi 1998/99 Liverpool FC menarik pelatih asal Prancis Gerard Houllier untuk berpartner dengan Roy Evans sebagai 'joint manager'.  Pada tahun ini Liverpool FC berhasil meraih Piala Liga, Piala FA, Piala UEFA, Piala Charity Shield dan Piala Super UEFA. Keberhasilan ini memunculkan secercah harapan bagi Liverpool untuk dapat meraih gelar juara Liga Inggris yang terakhir diraih pada tahun 1990. Pada tahun 2003 Liverpool FC berhasil meraih Piala Liga dan menduduki peringkat ke 4 pada musim 1993/94 sehingga berhak mengikuti kualifikasi Liga Champions. Walaupun berhasil memberikan sejumlah gelar buat Liverpool FC, tetapi taktik bertahan yang diterapkan Gerard Houllier dianggap tidak bisa bersaing untuk meraih gelar Liga Inggris. Taktik bertahan dan mengandalkan serangan balik sangat mudah diantisipasi oleh lawan, sehingga pada 24 Mei 2004 Gerard Houllier digantikan oleh Rafael Benitez.
Rafael Benitez datang ke Liverpool FC setelah berhasil membawa Valencia menjadi juara Liga Spanyol 2 kali dan juara Piala UEFA. Harapan Liverpudlian untuk menjadi juara Liga Inggris kembali membumbung tinggi setelah Benitez berhasil membawa Liverpool FC menjuarai Liga Champions untuk yang ke 5 kalinya. Pada final yang dikenang sebagai partai terhebat sepanjang masa, Liverpool FC berhasil mengalahkan AC Milan setelah tertinggal 0-3 di babak pertama. Tetapi gol dari kapten Steven Gerrard, Vladimir Smicer dan penalti Xabi Alonso berhasil membawa Liverpool FC ke babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Kiper Liverpool FC Jerzy Dudek menjadi pahlawan setelah berhasil menahan tendangan penalti Shevchenko. Kemenangan pada partai final Liga Champions inilah yang menjadi alasan kapten dan legenda hidup Liverpool FC Steven Gerrard untuk tidak pindah ke klub lain. Keputusan yang disambut gembira oleh para Liverpudlian. Liverpool FC kemudian dibawa Rafael Benitez untuk menjadi juara Piala Super Eropa dengan mengalahkan juara Piala UEFA CSKA Moskow dengan skor 3-1. Piala FA tahun 2006 menjadi piala terakhir yang dipersembahkan oleh Rafael Benitez untuk Liverpool FC. Dalam perjalanan menuju final piala FA, Liverpool FC mengalahkan Luton Town dengan skor 5-3, MU 1-0, Birmingham City 7-0 dan mengalahkan Chelsea 2-1 di semi-final. Di partai final Liverpool FC berhasil mengalahkan West Ham United dengan Steven Gerrard sebagai Man Of The Match. Steven Gerrard memberi umpan untuk gol pertama, melakukan tendangan voli untuk gol ke 2 dan melakukan tendangan jarak jauh yang fenomenal pada menit ke 91. Dengan skor 3-3 akhirnya pertandingan dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Walaupun selama pertandingan kiper Pepe Reina beberapa kali melakukan kesalahan fatal, tetapi pada saat adu penalti berhasil menahan 3 dari 4 tendangan pemain West Ham United. Final Piala FA ini disebut sebagai 'Final-nya Gerrard' dan dicatat sebagai partai final terbaik di era modern Piala FA. Setelah memenangi Piala Community Shield tahun 2006 dan berhasil mencapai final Liga Champions 2007, musim-musim berikutnya menjadi musim tanpa gelar bagi Rafael Benitez dan Liverpool FC. Satu-satunya kabar yang menggembirakan bagi Liverpudlian adalah kembalinya 'King' Kenny Dalglish untuk membidani Liverpool FC Youth Academy pada tahun 2009. Akhirnya Rafael Benitez berhaenti pada tanggal 3 Juni 2010 dan digantikan oleh Roy Hodgson. Pada masa kepemimpinan Rafael Benitez, Liverpool FC mengalami 2 kali peralihan kepemilikan klub. Yang pertama pada tahun 2007 ketika dibeli oleh George Gillett and Tom Hicks dan pada tahun 2010 ketika Liverpool FC di ambil alih New England Sports Ventures milik John W. Henry.
1 Juli 2010 Roy Hodgson resmi menangani Liverpool FC selama tiga tahun. Pada keterangan pers Roy Hodgson mengatakan sangat bangga bisa menangani klub sebesar Liverpool FC dan tidak sabar untuk bertemu dengan para pemain, Liverpudlian dan ingin segera bekerja di Melwood. Tetapi situasi di Liverpool FC pada saat itu masih sangat tidak menentu karena sedang dalam masa peralihan kepemilikan. Hiruk pikuk berita tentang kebangkrutan klub dan proses peralihan yang berkepanjangan sangat memengaruhi suasana di Liverpool FC pada saat itu. Liverpool FC pun akhirnya mengawali musim 2010/11 dengan sangat buruk. Sampai pertengahan bulan Oktober Liverpool FC berada di zona degradasi dan kalah dari klub divisi II Northampton Town.
Tepatnya 8 Januari 2011 'King' Kenny Dalglish resmi menjabat sebagai manajer Liverpool FC untuk yang ke 2 kalinya.



Lambang
Lambang 'Liver Bird' pertama kali muncul di seragam Liverpool FC pada partai final Piala FA tahun 1950. Lambang yang secara signifikan telah menjadi bagian dari perjalanan panjang Liverpool FC. Lambang Liverpool ini mengalami perubahan pertama pada musim kompetisi 1955/56 dimana gambar 'Liver Bird' berada di dalam lingkaran ouval dan tulisan L.F.C berada di bawah 'Liver Bird'. Lambang versi ini bertahan sampai tahun 1968.
Pada tahun 1968 diambil keputusan untuk memperkenalkan lambang klub yang lebih modern. Lambang 'Liver Bird' langsung disulam ke seragam pemain dengan menyingkirkan garis pijakan pada kaki 'Liver Bird' dan menghilangkan lingkaran ouval. Lambang ini bertahan sampai tahun 1987, dimana pada tahun 1985 sponsor seragam berubah dari UMBRO kepada ADIDAS.
Seiring dengan perubahan sponsor seragam, maka lambang Liverpool pada tahun 1987 mengalami perubahan yang ke 3. Lambang 'Liver Bird' kembali berada di dalam tameng seperti lambang Liverpool FC yang pertama, tetapi kali ini penulisan Liverpool Football Club di bawah 'Liver Bird' tidak di singkat. Lambang ini bertahan sampai tahun 1992, dimana Liverpool FC akan mengadakan perayaan hari jadi yang ke 100 tahun.
Untuk merayakan 100 tahun Liverpool FC, lambang klub mengalami perubahan yang cukup signifikan. Penambahan ornamen 'Shankly Gates' dengan tulisan 'You'll Never Walk Alone' di atas tameng 'Liver Bird' dimaksudkan untuk mengingatkan jasa manajer Bill Shankly yang telah menjadi pondasi kokoh bagi Liverpool FC. Di dalam tameng terdapat tulisan Liverpool Football Club 100 tahun dan lambang 'Liver Bird'. Kemudian di bawah tameng ada tulisan angka 1892-1992.
Tahun 1993 lambang klub kembali berubah dengan penambahan kobaran api kembar di kedua sisi tameng 'Liver Bird'. Kobaran api kembar ini untuk mengenang para Liverpudlian yang menjadi korban pada tragedi Hillsborough. Lambang Liverpool terakhir ini tidak banyak mengalami perubahan sampai dengan tahun 1999. Lambang Liverpool FC yang sekarang ini dibuat pada tahun 1999 hanya dengan komposisi 2 warna. Tetapi sejak tahun 2002, lambang Liverpool FC dibuat dengan 'full colour' seperti sekarang ini.
Pemasok Kostum
  • 1973–1985: Umbro
  • 1985–2006: Reebok
  • 2006–2012: Adidas
  • 2012–: Warrior
Pemasok Sponsor
  • 1892–1979: Tanpa sponsor
  • 1979–1981: Hitachi
  • 1981–1989: Crown Paints
  • 1989–1992: Candy
  • 1992–2010: Carlsberg
  • 2010–2014: Standard Chartered
[sunting]Era keemasan
Liverpool sangat dominan pada tahun 1970-an dan 1980-an. Pemain-pemain yang terkenal pada masa ini termasuk Ray Clemence, Mark Lawrenson, Graeme Souness, Ian Callaghan, Phil Neal, Kevin Keegan, Alan Hansen, Kenny Dalglish (102 cap), dan Ian Rush (346 gol)
Liverpool meraih era terbaiknya saat masih dikepalai oleh Bill Shankly. Pelatih ini kemudian menjadi legenda Liverpool. Ia sangat dihormati karena berhasil membawa Liverpool kembali ke divisi satu setelah sebelumnya mendekap di divisi dua selama 8 musim. Untuk menghormati jasanya, dibuatlah patung Bill Shankly di pintu masuk Anfield.
[sunting]Tragedi
Klub ini juga terlibat dalam dua tragedi besar dalam sepak bola Eropa, yaitu dalam Tragedi Heysel pada 1985 dan Tragedi Hillsborough pada1989. Tragedi Heysel mengakibatkan klub-klub dari Inggris dilarang tampil di ajang kejuaraan Eropa selama 5 tahun.
[sunting]Treble
Liverpool berhasil mendapatkan treble winner, Liverpool mendapatkan dua gelar domestik (Piala Liga dan Piala FA) dan Piala UEFA pada musim 2000/01. Meskipun begitu, memenangi treble bukanlah hal yang baru bagi mereka. Pada 1984 mereka menjadi juara Piala Champions, Piala Liga dan Liga Inggris.
[sunting]Skuat
Per 15 Juli 2011.[1]
[sunting]Tim utama
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.Pos.Nama1 GK Brad Jones 2 DF Glen Johnson 3 DF José Enrique 5 DF Daniel Agger 6 DF Fábio Aurélio 7 FW Luis Suárez 8 MF Steven Gerrard  9 FW Andy Carroll 11 MF Maxi Rodríguez 12 FW Daniel Pacheco 14 MF Jordan Henderson 16 DF Sebastián Coates 18 FW Dirk Kuyt 19 MF Stewart Downing No.Pos.Nama20 MF Jay Spearing 21 MF Lucas Leiva 22 DF Danny Wilson 23 DF Jamie Carragher (wakil kapten) 25 GK Pepe Reina 26 MF Charlie Adam 32 GK Doni 33 MF Jonjo Shelvey 34 DF Martin Kelly 37 DF Martin Škrtel 38 DF John Flanagan 39 FW Craig Bellamy 49 DF Jack Robinson
Cadangan
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.Pos.Nama30 FW Jesús Fernández Sáez (Suso) 31 MF Raheem Sterling 35 DF Conor Coady 39 FW Nathan Eccleston No.Pos.Nama47 DF Andre Wisdom — FW David Amoo — DF Emmanuel Mendy — MF Michael Roberts
]Dipinjamkan
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.Pos.Nama41 GK Martin Hansen (ke Bradford City hingga 27 Agustus 2011) - DF Stephen Darby (ke Rochdale hingga akhir musim 2011—2012) No.Pos.Nama- GK Péter Gulácsi (ke Hull City hingga akhir musim 2011—2012) - FW Villyan Bijev (ke Racing Genk hingga akhir musim 2011—2012) 10 MF Joe Cole |other=ke Lille hingga 2012}} 15 MF Alberto Aquilani |other=ke Ac Milan hingga 2012}}
[sunting]Staff Teknis
  • Manajer: Kenny Dalglish
  • Asisten Manajer: Steve Clarke
  • Pelatih Tim Utama: Kevin Keen
  • Pelatih Penjaga Gawang: John Achterberg
  • Manajer Tim Cadangan: Rodolfo Borrell
  • Asisten Pencari Bakat: Mike McGlynn
  • Kepala Kedokteran Olahraga dan Sains Olahraga: Peter Brukner
  • Dokter Klub: Zaf Iqbal
  • Kepala Kebugaran: Darren Burgess
  • Kepala Fisioterapi: Phil Coles
  • Pelatih Kebugaran Rehab: Jordan Milsom
  • Konsultan Sains Olahraga: Barry Drust
  • Fisioterapis Senior: Rob Price
  • Fisioterapis Senior: Andrew Nealon
  • Fisioterapis: Chris Morgan
  • Fisioterapis Tim Cadangan: Matt Konopinski
  • Ahli Sains Olahraga: Alan McCall
  • Terapis Olahraga: Ivan Ortega
  • Ahli Pijat: Paul Small
  • Ahli Pijat: Sylvan Richardson
[sunting]Manajer
Sampai 20 Juli, 2006. Data hanya berdasarkan kompetisi saja
NamaDariHinggaRekorMainMenangSeriKalah W. E. Barclay &  John McKenna Agustus 1892 Juli 1896 101 58 17 26  Tom Watson Agustus 1896 Mei 1915 740 327 141 272  David Ashworth Desember 1920 Februari 1923 58 25 24 9  Matt McQueen Februari 1923 Februari 1928 229 94 61 74  George Patterson Februari 1928 Mei 1936 370 139 86 145  George Kay Mei 1936 Februari 1951 359 143 93 123  Don Welsh Maret 1951 Mei 1956 234 82 60 92  Phil Taylor Mei 1956 November 1959 153 77 32 44  Bill Shankly Desember 1959 Juli 1974 753 393 185 175  Bob Paisley Juli 1974 Mei 1983 490 275 124 91  Joe Fagan Mei 1983 Mei 1985 122 65 34 23  Kenny Dalglish Mei 1985 Februari 1991 297 180 76 41  Ronnie Moran Februari 1991 April 1991 10 4 1 5  Graeme Souness April 1991 Januari 1994 157 65 47 45  Roy Evans Januari 1994 Juli 1998 226 116 57 53  Roy Evans &  Gérard Houllier Juli 1998 November 1998 18 7 6 5  Gérard Houllier November 1998 Mai 2004 306 157 75 74  Rafael Benitez Juni 2004 3 Juni 2010 123 70 23 30  Roy Hodgson 3 Juni 2010 8 Januari 2011  Kenny Dalglish 8 Januari 2011 sekarang
[sunting]Pencapaian
Total Liverpool telah mengoleksi 18 tropi Liga Utama Inggris. Selama 16 tahun Premiere League bergulir, Liverpool belum pernah memenangkan title tersebut sekalipun. Liverpool memegang rekor 7 tropi juara Piala Liga, selisish 2 dengan Aston Villa. Liverpool pernah meraih gelar ganda dengan menjuarai Liga dan Piala FA pada tahun 1986. Mereka juga pernah memenangkan tiga trophi dalam satu musim sebanyak 2 kali - yang pertama mereka memenangkan Liga Inggris, Piala Liga dan Piala Champion pada tahun 1984, serta pada tahun 2001 dengan meraih Piala FA, Piala Liga dan Piala UEFA. Liverpool juga pernah meraih gelar ganda eropa dengan menjuarai Liga dan Piala Champion eropa pada tahun 1977.
Hingga saat ini Liverpool telah mengkoleksi 5 tropi Liga Champion yang merupakan terbanyak di Inggris serta ketiga terbanyak di dari seluruh klub dibawah Real Madrid dan AC Milan. Dengan meraih tropi Liga Champion ke 5 pada tahun 2005, Liverpool berhak mengenakan UEFA Badge of Honour, serta berhak memiliki tropi secara permanen. Liverpool pernah menerima anugerah dari World Soccer Magazine sebagaiTeam of the Year pada 2001 dan 2005 serta gelar BBC Sports Personality of the Year Team pada 1977, 1986 dan 2001.
Liverpool adalah klub terbaik Inggris abad 20 menurut International Federation of Football History and Statistics (IFFHS). Untuk Level dunia, Liverpool berapa di urutan ke 8 setelah Real Madrid, Juventus, Barcelona, AC Milan, Bayern Munchen, Inter Milan & Ajax. adapun Manchester united yang telah mendominasi Liga Inggris selama 2 dekade terakhir berapa di posisi ke 11 di bawah Liverpool, Benfica dan Anderlecht.
  • Juara Divisi Satu 18[2]
    • 1900/01, 1905/06, 1921/22, 1922/23, 1946/47, 1963/64, 1965/66, 1972/73, 1975/76, 1976/77, 1978/79, 1979/80, 1981/82, 1982/83, 1983/84, 1985/86, 1987/88, 1989/90
  • Juara Divisi Dua 4
    • 1893/94, 1895/96, 1904/05, 1961/62
  • Juara Liga Lancashire 1
    • 1892-93
  • Liga Champions 5[2]
    • 1976/77 3-1 vs. Borussia Mönchengladbach
    • 1977/78 1-0 vs. Club Brugge
    • 1980/81 1-0 vs. Real Madrid
    • 1983/84 1-1 (4-2 melalui adu penalti) vs. AS Roma
    • 2004/05 3-3 (3-2 melalui adu penalti) vs. AC Milan
  • Juara Piala UEFA 3
    • 1972/73, 1975/76, 2000/01
  • Juara Piala FA 7
    • 1964/65, 1973/74, 1985/86, 1988/89, 1991/92, 2000/2001, 2005/2006
  • Juara Piala Remaja FA 2
    • 1995/96, 2006/07
  • Juara Piala Liga 7[2]
    • 1980/81, 1981/82, 1982/83, 1983/84, 1994/95, 2000/01, 2002/03
  • Juara Charity Shield 15
    • 1963/64[3], 1964/65+, 1965/66, 1973/74, 1975/76, 1976/77[3], 1978/79, 1979/80, 1981/82, 1985/86*, 1987/88, 1988/89, 1989/90, 2000/01, 2005/06
  • Juara Piala Super Eropa 3
    • 1977, 2001, 2005
  • Juara Piala Super Inggris 1
    • 1985/86
  • Juara Divisi Satu untuk Cadangan 16
    • 1956/57, 1968/69, 1969/70, 1970/71, 1972/73, 1973/74, 1974/75, 1975/76, 1976/77, 1978/79, 1980/81, 1981/82, 1983/84, 1984/85, 1989/90, 1999/2000

Sejarah Permusuhan Abadi Manchester United vs Liverpool

Rivalitas dua asal Inggris, Manchester United vs Liverpool boleh jadi merupakan salah satu persaingan paling panas di dunia sepak bola Inggris. Apapun situasinya, pertemuan di antara mereka selalu menyajikan pertandingan dengan tensi tinggi, keras, dan dijamin seru. Suporter kedua tim juga dikenal saling membenci satu sama lain, suasana di dalam stadion juga selalu diramaikan dengan adu mulut antar suporter yang diwarnai dengan caci maki yang kadang melewati batas.
Dalam hal sejarah, kedua tim ini pun saling berkejar-kejaran. Jangan lupakan juga fakta bahwa mereka adalah dua klub paling berprestasi di sepak bola Inggris di mana tercatat Manchester United telah mengoleksi 20 gelar Liga Inggris (sampai artikel ini ditulis) dan Liverpool mengoleksi 18 gelar.
Permusuhan antar kedua klub didasari faktor yang jauh dari dunia sepakbola.
Selain persaingan yang dilandasi prestasi, persaingan antar kedua klub ini ternyata didasari sesuatu yang jauh dari hal sepakbola. Faktanya adalah, warga kota Manchester dan Liverpool memang saling membenci satu sama lain di mana hal ini diawali dari dasar ekonomi. \
Kota Manchester sejak tahun 1800 dikenal sebagai kota perindustrian, sementara di sisi lain Liverpool dikenal sebagai kota pelabuhan. Jarak yang dekat diantara kedua kota menjadikan persaingan kerap terjadi di antara mereka. Sebagai kota pelabuhan, Liverpool menjadi bagian penting dalam ekonomi Inggris, imbasnya pun sangat terasa di kota tersebut, pada saat itu kota Liverpool jauh lebih makmur.
Namun semua berubah sekitar tahun 1887-1894, dimana kota Mancheseter membangun sebuah kanal sepanjang 58 km yang memberikan mereka akses langsung menuju laut. Kanal tersebut merupakan awal runtuhan kejayaan Liverpool dan menyebabkan ribuan orang menganggur. Akibatnya munculah kebencian warga Liverpool terhadap kota Manchester. Kebencian ini diwariskan dari ayah kepada anak-anaknya, lalu kepada cucu-cucunya, dan seterusnya, dan tentu saja kebencian ini merembet ke aspek penting lain dalam kehidupan masyarakat Inggris, yaitu sepak bola.
Namun persaingan mereka dalam sepak bola mulai benar-benar meledak pada akhir 1950an. Persaingan dimulai ketika suatu saat sekitar bulan November 1959, Bill Shankly yang merupakan pelatih di Huddersfield didatangi dua petinggi dari Liverpool.
“Apakah Anda berminat menjadi pelatih di klub terbaik Inggris?” tanya salah satu dari kedua petinggi Liverpool itu.”Mengapa? Apakah Matt Busby mengundurkan diri?” Jawab Shankly.
Apa yang dikatakan Shankly menggambarkan bagaimana Matt Busby pelatih legendaris Manchester United sedang merajai dunia persepakbolaan Inggris. Sedangkan Liverpool saat itu hanya tim yang bersaing di divisi dua Liga Inggris, jauh dari gelar “terbaik” di Inggris. Shankly sendiri sebenarnya mengagumi pemain-pemain MU maupun klub itu, tetapi pada saat bersamaan ia mempunyai tekad membara untuk menyingkirkan United sebagai penguasa sepakbola Inggris.
Bill Shankly
Figur Shankly ini bisa jadi menjadi pemicu rivalitas sengit antara kedua klub raksasa Inggris ini. Shankly yang prestasinya biasa-biasa saja sebelum memegang Liverpool, hanya dalam waktu lima tahun membawa Liverpool dari klub papan tengah divisi dua menjadi juara divisi satu menyingkirkan United dan Everton yang berada dalam puncak prestasinya pada masa tersebut.
Dua tahun kemudian di tahun 1966 ia mengulangi prestasi itu. Tahun 1965, ia membawa Liverpool menjuarai Piala FA untuk pertama kalinya. Sejak pertengahan tahun 60-an, pertarungan MU melawan Liverpool menjadi salah satu pertandingan paling sengit dan paling ditunggu oleh publik Inggris. Seolah lepas dari konteks keseluruhan kompetisi liga, kedua klub bagaikan memiliki tekad siapapun yang menjadi juara tidak masalah yang terpenting adalah dapat saling mengalahkan.
Selanjutnya, Shankly tidak lagi membawa Liverpool menjadi juara divisi satu hingga tahun 1973. Namun dalam proses kebangkitan Liverpool ia menanamkan kepercayaan diri yang besar bahwa Liverpool adalah tim terbesar di Inggris. Bahwa bermain untuk Liverpool adalah sebuah kehormatan terbesar dalam olahraga Inggris, dan walaupun Liverpool tidak meraih titel Liga Inggris, mereka harus bisa mengalahkan siapapun tim terkuat di atas lapangan.
Shankly dengan berani menjadikan United yang saat itu merupakan penguasa Inggris sebagai target yang harus dilewati. Sebagai kota yang dekat dengan Liverpool dan dengan sejarah permusuhan antara dua kota, mengalahkan Manchester United dijadikan motivasi penting bagi pemain Liverpool.
Bill Shankly dan para pemain Liverpool di era 70-an
Ketika revolusi yang diawali oleh Shankly diteruskan oleh penerusnya, Bob Paisley, dan kemudian Joe Fagan, Semakin membuat Liverpool bukan saja raja Inggris tetapi juga Eropa. Nasib United justru terseok-seok bahkan sempat terdegradasi ke divisi dua di tahun 1975.
Meskipun pada pertangahan 1970an hingga 1980 kedua kota sama-sama merasakan krisis ekonomi, Tapi penduduk Liverpool masih bisa bergembira dengan penampilan ‘The Reds’ yang sedang berada di puncaknya pada periode ini. Mereka berhasil menjadi juara liga lima kali di masa ini. Sebanyak lima kali juga merebut trofi di level Eropa. Kesuksesan mereka di Eropa masih menjadikan Liverpool sebagai tim paling sukses di ranah Inggris Raya dalam kompetisi antar tim terbaik Eropa. Fakta inilah yang semakin membuat Manchester United bak kebakaran jenggot.
Meski Liverpool telah mengambil posisi United sebagai klub paling sukses di Inggris pada era tersebut, tetapi mereka tahu melawan United adalah persoalan berbeda, Kehancuran yang dialami United faktanya tidak membuat pertandingan antar kedua klub kehilangan tensi. Hal ini justru menjadikan pertemuan kedua tim semakin panas, baik pemain maupun suporter berlomba-lomba ingin saling mengalahkan.
Masuknya Alex Ferguson membuat perseturuan makin memanas.
Tidak ingin larut dalam kehancuran, manajemen United akhirnya memperkenalkan pelatih anyar bagi klub yang bermarkas di Old Traffor itu, yaitu seorang pria asal Skotlandia, Alex Ferguson. Dalam konferensi pers pertamanya sebagai manajer United, sang manajer langsung menabuh genderang perang dengan Liverpool.
Ferguson mengeluarkan pernyataan bahwa ia berniat mengalahkan Liverpool sebagai tim terbaik di Inggris. Sebagai pelatih yang sebelumnya hanya melatih tim-tim Skotlandia, pernyataannya tersebut langsung mengundang reaksi dari kubu Liverpool. Bagaimana tidak, pelatih yang belum memiliki prestasi membesut tim besar berani menantang kesaktian Liverpool. Alex Ferguson-pun langsung menjadi pelatih yang sangat dibenci masyarakat Liverpool.
Ferguson, saat pertama kali datang ke Old Trafford
Ternyata ucapan dari Ferguson itu tidak hanya bualan semata. Kenyataannya Manchester United saat ini telah melampaui rekor gelar juara 18 kali Liga Inggris yang selama ini dibanggakan Liverpool. Saat artikel ini ditulis, Manchester United telah menjadi juara sebanyak 20 kali, sementara Liverpool? Mereka terseok-seok di papan tengah Liga Inggris.
Sejak kedatangan Ferguson, United memang berhasil kembali menjadi raja di Liga Inggris, raihan gelar juara yang terus menerus datang ke Old Trafford sementara Liverpool justru kesulitan untuk konsisten bersaing di papan atas. Di era yang sudah sangat jauh dari permasalahan ekonomi antar kedua kota, pertandingan diantara mereka masih saja panas.
Luis Suarez dan Patrice Evra, dua seteru yang sempat menjadi pembicaraan akibat kasus rasisme
Begitu banyak insiden-insiden terjadi saat kedua klub bertemu yang semakin memanaskan mereka. Mulai dari kasus rasialisme yang dilakukan penyerang Liverpool, Suarez kepada pemain United, Patrice Evra, hingga perayaan-perayaan gol dan kemenangan kedua tim yang kerap sedikit berlebihan.
Well, hal-hal kecil diatas merupakan bumbu dalam rivalitas kedua tim yang tidak akan pudar, Bagaimanapun keadaan tim masing-masing pertadingan yang dijuluki England Derby ini tidak akan sarat gengsi dan selalu panas. Disaat Liverpool mengumandangkan lagu “You’ll Never Walk Alone” yang merupakan theme song mereka, United akan siap membalas dengan kalimat “I Rather Walk Alone”. Disaat Liverpool membanggakan 5 piala Liga Champion milik mereka, United siap membalas dengan 19 (maybe 20) piala Premier League.
Dan satu hal lagi yang akan selalu dibanggakan United, golden boy asal Liverpool, Michael Owen baru berhasil mengangkat trofi Premier League saat ia justru berseragam United!
Michael Owen dan Wayne Roooney

SEJARAH KOTA SURABAYA


Nama Surabaya muncul sejak awal pertumbuhan kerajaan Majapahit. Nama Surabaya diambil dari simbol ikan Sura dan Buaya. Simbol itu sesungguhnya untuk menggambarkan peristiwa heroik yang terjadi di kawasan Ujung Galuh (nama daerah Surabaya di masa silam), yakni pertempuran antara tentara yang dipimpin Raden Widjaja dengan pasukan tentara Tar Tar pada tanggal 31 Mei 1293. Tanggal itulah yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya Kota Surabaya.
Awalnya Surabaya adalah kawasan perkampungan atau pedesaan di pinggiran sungai. Nama-nama kampung yang kini masih ada seperti Kaliasin, Kaliwaron, Kalidami, Ketabangkali, Kalikepiting, Darmokali, dan sebagainya adalah bukti yang menjelaskan bahwa kawasan Surabaya adalah kawasan yang memiliki banyak aliran air / sungai. Secara geografis ini sangat masuk akal, karena memang kawasan Surabaya merupakan kawasan yang berada di dekat laut dan aliran sungai besar (Brantas, dengan anak kalinya).
Lokasi Surabaya yang berada di pinggir pantai, merupakan wilayah yang menjadi lintasan hilir mudik manusia dari berbagai wilayah. Surabaya, menjadi pertemuan antara orang pedalaman pulau Jawa dengan orang dari luar. Pada tahun 1612 Surabaya sudah merupakan bandar perdagangan yang ramai. Peranan Surabaya sebagai kota pelabuhan sangat penting sejak lama. Saat itu sungai Kalimas merupakan sungai yang dipenuhi perahu-perahu yang berlayar menuju pelosok Surabaya.
Banyak pedagang Portugis membeli rempah-rempah dari pedagang pribumi. Di bawah kekuasaan Trunojoyo, Surabaya menjadi pelabuhan transit dan tempat penimbunan barang-barang dari daerah subur, yaitu delta Brantas. Sementara, Kalimas menjadi “sungai emas” yang membawa barang-barang berharga dari pedalaman.
Kota Surabaya juga sangat berkaitan dengan revolusi kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak penjajahan Belanda maupun Jepang, rakyat Surabaya (Arek Suroboyo) bertempur habis-habisan untuk merebut kemerdekaan. Puncaknya pada tanggal 10 Nopember 1945, Arek Suroboyo berhasil menduduki Hotel Oranye (sekarang Hotel Mojopahit) yang saat itu menjadi simbol kolonialisme. Karena kegigihannya itu, maka setiap Tanggal 10 Nopember, Indonesia memperingatinya sebagai Hari Pahlawan. Hingga saat ini bekas-bekas masa penjajahan terlihat dengan masih cukup banyaknya bangunan kuno bersejarah di sini.
Asal Kata “Surabaya” dan Simbol “Sura dan Baya”

Sejarah Terbentuknya Provinsi Riau

Logo Provinsi Riau
Logo Provinsi Riau
Tiap tanggal 9 Agustus kita memperingati Hari Ulang Tahun Provinsi Riau, tapi tak banyak yang tau sejarah terbentuknya Provinsi Riau. Berikut ini sejarah singkat terbentuknya Provinsi Riau.
Pada awalnya Provinsi Riau tergabung dalam Provinsi Sumatera Tengah yang terdiri dari tiga Residen yaitu Jambi, Riau dan Sumbar dimana pusat pemerintahan berada di Residen Sumatera Barat.
Adapun alasan pemisahan diri Residen Riau dari Provinsi Sumatera Tengah karena:
  • Pusat pemerintahan yang berada di Residen Sumbar sehingga Riau memang tidak terlalu terperhatikan oleh pemerintah provinsi
  • Adanya perbedaan karakteristik daerah sehingga pemahaman visi dari masing-masing residen tidak dapat disatukan
  • Ada kesan bahwa pihak pemegang kekuasaan di Sumatera Tengah selalu memaksakan diri setiap kebijakan yang diambilnya
Ide pendirian Provinsi Riau ini awalnya hanya ada tingkat elit dan tokoh masyarakat Riau, dimana salah satunya (Alm) H. Wan Ghalib.
Saat itu, masyarakat dari empat Kabupaten yaitu Bengkalis, Kepri, Indragiri, dan Kampar telah bertekad untuk sama-sama berjuang membentuk Provinsi Riau. Kemudian membentuk Panitia Persiapan Provinsi Riau (PPPR) pada rapat Panitia Persiapan Provinsi Riau, 2-6 Desember 1955.
Melalui Kongres Rakyat Riau (KRR) ke-1 yang berlangsung di Pekanbaru, 31 Januari hingga 2 Februari 1956, rakyat Riau sudah membulatkan tekad untuk membentuk provinsi sendiri.
Hingga pada tanggal 9 Agustus 1957 di Bali, Presiden Soekarno menandatangani Undang-Undang Darurat Nomor 19 tahun 1957 yang menyatakan pembentukan daerah-daerah tingkat I, yaitu Sumatera Barat, Jambi dan Riau. Oleh sebab itu, tiap tanggal 9 Agustus di peringati sebagai Hari Jadinya Provinsi Riau.

Sejarah Chelsea

sejarah chelsea


Chelsea F.C. (Chelsea Football Club), juga dikenal sebagai The Blues atau sebelumnya sebagai The Pensioners (London F.C.), adalah sebuah klub sepak bola Inggris yang bermain di Liga Utama Inggris dan bermarkas di kota London. Klub ini didirikan oleh H.A. Mears pada tahun 1905, dan memiliki lapangan sendiri yang dapat menampung sekitar 42.360 penonton, bertempat di Fulham, London Barat.
Chelsea sudah menghabiskan banyak sejarah dalam dunia sepak bola Inggris, dan mengalami kesuksesan sebanyak dua periode, sepanjang tahun 1960-an dan awal 1970-an, kemudian pada akhir 1990-an hingga saat ini. Chelsea telah memenangi empat gelar Liga Utama Inggris (1954-55, 2004-05, 2005-06, 2009-2010), enamPiala FA (1970, 1997, 2000, 2007, 2009, 2010), empat Piala Liga (1965, 1998, 2005, 2007), dan dua Piala Winners (1971, 1998).
Manajer pertama adalah John Roberson (1905-1906). Chelsea menjuarai Liga Utama Inggris (Premiership) pada tahun 1955 pada masa jabatan Ted Drake sebagai manajer.
Chelsea kembali menjadi juara Liga Utama Inggris 50 tahun kemudian, yaitu pada tahun 2005, pada masa jabatan manajer Jose Mourinho (2004 - 2007), yang saat itu mendapat dukungan penuh dari pemilik milyader minyak berkebangsaan Rusia, Roman Abramovich.
Pada tahun yang sama (2005), Chelsea juga menjuarai Piala Carling dengan mengalahkan Liverpool. Selanjutnya di tahun 2006, Chelsea kembali berhasil menjuarai Liga Utama Inggris. Dan pada tahun 2007, Chelsea juga kembali berhasil menjuarai Piala Carling setelah mengalahkan Arsenal 2-1 dan menjadi juara Piala FA setelah mengalahkan Manchester United 1-0 lewat babak perpanjangan waktu.
Tapi karena beberapa penampilan yang buruk pada awal kompetisi 2007/2008 ditambah dengan ketidak sesuaian dengan sang pemilik, akhirnya Jose Mourinho mengundurkan diri dari jabatan manager, dan kemudian digantikan oleh Avram Grant mantan manajer tim nasional Israel.
Diawal masa kepelatihan Grant, banyak kalangan yang memandangnya sebelah mata. Meski demikian, Avram Grant mampu membawa Chelsea menjadi treble runner-up yaitu diajang Piala Carling sebelum dikalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-1. Disusul menjadi runner-up Liga Utama Inggris dibawah Manchester United dan menjadi runner-up di ajang Liga Champions setelah kalah adu penalti 6-5 dari Manchester United. Namun prestasi tersebut dianggap tidak cukup baik sehingga Grant terpaksa dipecat di akhir musim.
Pada akhir bulan Januari 2009 Chelsea menggantikan Avram grant dengan Luiz Felipe Scolari. Pelatih asal Brazil itu juga tidak mampu memberikan prestasi yang memuaskan bagi Roman Abrahamovich. Sehingga pada akhir April 2009 mengalami nasib yang sama dengan Grant. Dan selanjutnya, posisi kosong manajer Chelsea di isi sementara oleh pelatih Timnas Rusia Guus Hiddink, dengan kontrak sampai akhir musim 2008-2009. Pada akhir bulan Mei, Guus Hiddink memberikan kenangan manis pada Chelsea yaitu berupa Piala FA sebelum meninggalkan Chelsea.
Kemudian diawal kompetisi 2009-2010, Chelsea mengontrak pelatih klub besar Italy AC Milan yaitu Carlo Ancelotti mengisi jabatan manejer yang kontraknya akan habis pada akhir musim 2011-2012.
Pada musim 2009 - 2010, Chelsea berhasil menjuarai Liga Utama Inggris (EPL) dan Piala FA (FA Cup), sehingga Chelsea menjadi klub ketujuh yang berhasil mendapat rekor mengawinkan EFL dan FA Cup (double winner). Dalam pertandingan terakhir Liga Utama Inggris (EPL) melawan Wigan Athletics tanggal 9 Mei 2010, Chelsea mempermalukan Wigan dengan skor telak 8 - 0. Selain itu selama musim 2009 - 2010, Chelsea juga mencetak rekor menang mutlak 100% terhadap semua tim empat besar EFL (Manchester United, Liverpool dan Arsenal).
Pada musim kompetisi 2009 - 2010, striker Chelsea, Didier Drogba berhasil mendapatkan Golden Boot dengan meraih 29 gol, 3 gol lebih banyak dibandingkan penyerang Manchester United, Wayne Rooney (26 gol). Persaingan perebutan Golden Boot terasa begitu sengit hingga laga terakhir EFL digelar.
Chelsea memiliki beberapa pemain-pemain Inggris yang dianggap terbaik saat ini, di antaranya yaitu John Terry (kapten) sebagai defender terkuat, Frank Lampard sebagai pemain tengah (midfielder) mesin gol, dan Ashley Cole sebagai wingback terbaik.

awal mula terbentuknya chelsea

 

 Chelsea Football Club telah baik merayakan peringatan khusus. Tahun 2005 melihat kami mencapai tonggak utama berusia 100 tahun. Apa cara yang lebih baik ada di sana untuk menandai ulang tahun keseratus dari dengan menjadi juara dari Inggris untuk kedua kalinya dalam keberadaan kita?
Yobel emas kami telah sama dihormati. Klub ini memenangkan perak pada tahun 1960, tahun 70-an, tahun 90-an dan pada pergantian milenium baru, tetapi 1955 adalah tahun kami selesai di atas semua tim lain di Liga untuk pertama kalinya.
Itu juga awal trofi utama Chelsea. Lima dekade pertama melihat klub berkembang menjadi bagian integral dari kehidupan olahraga di ibukota Inggris dengan pemain terkenal dan sebuah stadion, besar sering penuh.
Chelsea sangat populer, tapi prestasi jatuh jauh singkat yang kini dinikmati oleh tim saat ini, yang memulai 100 tahun kedua sejarah Chelsea sebagai yang terbaik di tanah dan cerita sepak bola terbesar di seluruh dunia.
Bahkan jika berhasil piala terbukti sulit dipahami dalam 50 tahun pertama, klub telah dibentuk untuk waktu besar dari saat Henry Augustus Mears telah berubah pikiran pada suatu Minggu pagi di musim gugur 1904.
Dari semua keputusan yang telah membentuk sejarah Chelsea FC, ada bisa tidak ada yang lebih penting daripada pengusaha yang satu ini Edwardian membuat hari itu.
Gus Mears adalah antusias untuk sebuah olahraga yang telah diambil Inggris utara oleh badai tetapi belum lepas landas di ibukota dalam cukup dengan cara yang sama. London pada pergantian abad gagal untuk menyediakan satu tim ke Football League Divisi Pertama.
Mears telah melihat potensi sebuah klub sepak bola untuk bermain di sebuah lapangan atletik tua di Stamford Bridge, sepotong terbuka tanah di London barat. Itu adalah tanah ia berencana untuk membangun kembali secara besar-besaran.
Namun masalah tak terduga telah diikuti, seperti yang dilakukan tawaran menguntungkan bagi tanah. Mears berada di ambang penjualan dan meninggalkan mimpi olahraga nya.
Rekan Frederick Parker, seorang pendukung antusias dari proyek stadion sepak bola berusaha untuk mencegahnya tetapi pada hari Minggu pagi naas itu, Parker mengatakan ia menghabiskan waktu.
Sebagai dua berjalan, tanpa peringatan anjing Mears 'bit Parker, gambar darah dan menyebabkan rasa sakit yang hebat, tetapi hanya reaksi geli dari Parker.
"Kau mengambil gigitan yang betul," mengumumkan Mears sebelum memberitahu kaki ia sekarang akan percaya penilaiannya atas orang lain. "Temui aku di sini di sembilan besok dan kami akan mendapatkan sibuk," katanya. Stamford Bridge masih hidup sekali lagi.
Bukan berarti Chelsea FC berada di rencana semula. Stadion olahraga terbaik di London tampak sedikit dari tempat di tepi Chelsea makmur dan arty tetapi sebagai sejarah menunjukkan, Mears telah dipilih dengan baik. Kedekatan ke pusat kota yang dinamis membuatnya sempurna sebagai tempat baru untuk sepak bola.
Karena ketidaksepakatan keuangan, dekat Fulham Football Club, sudah ada menolak tawaran untuk meninggalkan Craven Cottage kurang besar dan bergerak masuk Jadi berbeda dengan sejarah begitu banyak klub, Mears memutuskan untuk membangun sebuah tim untuk stadion, daripada putaran lain cara.
Pada 10 Maret 1905, sebuah pertemuan diselenggarakan di seberang stadion di pub sekarang bernama The Butcher's Hook. Salah satu agenda itu adalah nama untuk klub baru. Stamford Bridge FC, Kensington FC dan menggugah rasa ingin tahu, London FC semuanya ditolak. Chelsea FC adalah apa rasanya menjadi - dan cerita itu dimulai.
John Tait Robertson, seorang internasional Skotlandia adalah pemain pertama / manajer dan skuad pemain dihormati ditandatangani, menyediakan liga dapat ditemukan untuk bersaing masuk
Liga Selatan adalah pilihan alami untuk lokasi kami tetapi mereka tidak ramah upstarts ini. Gentar, Chelsea cukup menetapkan pemandangan kita yang lebih tinggi dan langsung untuk Football League utara didominasi.
Pada tanggal 29 Mei 1905, Football League RUPS secara dramatis terpilih kita ke Divisi II. Parker kembali membuktikan persuasif seperti yang kita menjadi klub pertama yang membuat Liga tanpa menendang bola.


PEMAIN LEGENDA CHELSEA

    Chelsea memiliki banyak pemain legendaris bawah tahun dan halaman ini akan menyoroti dan merayakan beberapa dari mereka. Kami telah menominasikan 20 pemain pertama yang akan ditambahkan ke daerah ini Legends, tercantum di bawah ini dalam urutan abjad, namun ingin membantu Anda dalam menentukan yang inklusi lagi manfaat. Gunakan link di bawah ini untuk memilih dan setiap bulan kami akan menambahkan dua pemain yang menerima suara terbanyak. Profil dengan Roberts Paulus.


Badge 1905-1952 ini adalah lencana Chelsea pertama yang menunjukkan salah satu Pensiunan Chelsea terkenal yang memunculkan julukan awal kita. Tidak pernah dikenakan pada setiap kemeja namun tetapi muncul di kemudian program matchday.



  hen Ted Drake menjadi manajer Chelsea pada tahun 1952, ia menghasut menjauh dari 'Pensiunan' tag yang lama dan ingin gambar baru untuk pergi dengan julukan baru, The Blues. Sementara desain baru dikerjakan, ini cipher dari inisial klub digunakan untuk musim soliter sebagai kesenjangan-stop.


Mungkin yang paling terkenal dari lencana Chelsea dan digunakan selama 33 tahun, desain ini terinspirasi oleh mantel sipil senjata dari Metropolitan Borough Chelsea.
singa itu berasal dari Arms of Earl Cadogan yang presiden klub dan juga memegang gelar Viscount Chelsea. Staf adalah bahwa dari Kepala Biara Westminster yurisdiksi yang diperluas atas Chelsea. Mawar mewakili Inggris dan bola lebih jelas merupakan permainan.
Chelsea tidak mulai mengenakan badge di baju mereka sampai tahun 1960 membuat satu ini yang pertama digunakan dengan cara itu. Untuk beberapa musim pertama lencana penuh, lengkap dengan lingkaran, yang dijahit ke baju.
Namun karena kompleksitas dari desain variasi beberapa disederhanakan dijahit ke baju selama 60-an dan 70-an, meskipun desain penuh lengkap dengan lingkaran tetap lencana resmi klub. kemenangan Cangkir 70-an awal ditandai dengan penambahan simbol Piala FA dan bintang-bintang.



Pada tahun 1986 klub mengadopsi lencana keempat kami untuk membuat sebagian besar peluang merchandising tumbuh di sekitar sepak bola. Sementara desain singa dan huruf CFC selalu konstan, beberapa kombinasi warna yang digunakan dari waktu ke waktu dan desain itu di berbagai kali digunakan dalam lingkaran atau perisai garis besar.
lencana ini digunakan selama hampir 19 tahun dan banyak penggemar akan mulai mendukung Chelsea tidak mengetahui bentuk lain. Sementara itu menjabat klub dengan baik, penggemar terendam air dewan direksi baru dengan tuntutan untuk kembali ke desain gaya lama untuk mengambil Chelsea memasuki era baru, terutama menjelang tahun abad




Diluncurkan pada bulan November 2004, lencana baru menjadi efektif dari bulan Mei 2005. Selain itu, versi seratus khusus digunakan selama tahun peringatan awal.
Pada peluncuran, Peter Kenyon berkata: "Kami sangat bangga dengan warisan Chelsea Desain lencana baru ini didasarkan pada salah satu dari tahun 1950 dan itu adalah keputusan sadar untuk melakukan hal ini..
"Saat kita mendekati seratus tahun kita, dan embarks klub pada era baru dan sangat menarik, adalah tepat bahwa kita memiliki identitas baru yang mencerminkan tradisi kita dan dapat mewakili kita untuk 100 tahun ke depan"

Inilah Sejarah Awal Permusuhan Barcelona dan Real Madrid

PERMUSUHAN antara Barcelona dan Real Madrid bermula pada masa Franco. Siapa Franco? Dia adalah seorang Jenderal yang menjadi penguasa diktator di Spanyol pada tahun 1930-an. Barcelona, sampai sekarang, adalah ibukota dari Provinsi Catalonia (Catalunya), yang sebagian besar penduduknya adalah dari suku bangsa Catalan dan Basque.
Bagi rakyat Catalan, ada istilah semacam ‘El Barca Es Mas Que Un Club (Barca bukan hanya sekedar klub), namun lebih dari itu. Barcelona merupakan cerminan dari dendam ‘pemberontakan’ dan perjuangan social-politik kaum tertindas, terpinggirkan, terjajah di sebuah wilayah kekuasaan yang bernama kerajaan Spanyol.
Gambaran perlawanan yang paling jelas adalah kalimat ‘Catalonia is Not Spain’ yang selalu menghiasi spanduk fans Barcelona ketika kesebelasan kesayangan mereka bertanding-hadapan melawan Real Madrid, yang sudah sejak tahun 1930-an, pada zaman Jenderal Franco yang kejam, merupakan klub favorit pemerintah Spanyol.
Jenderal Franco melarang penggunaan bendera dan bahasa daerah Catalan. FC Barcelona kemudian menjadi satu-satunya tempat dimana sekumpulan besar orang dapat berkumpul dan berbicara dalam bahasa daerah mereka. Oleh sebabnya, setiap laga El-Clasico pendukung Barca terlihat kerap membawa bendera Catalonia (biru, kuning dan merah-marun) sebagai bendera mereka, bukan bendera nasional Spanyol pada umumnya.
Pada tahun 1936, Jenderal Franco kemudian bertindak lebih jauh. Josep Suol, Presiden Barcelona waktu itu, dibunuh oleh pihak militer dan sebuah bom dijatuhkan di FC Barcelona Social Club pada tahun 1938.

Di lapangan sepakbola, titik nadir permusuhan ini terjadi pada tahun 1941 ketika para pemain Barcelona diinstruksikan (dibawah ancaman militer) untuk kalah dari Real Madrid. 
Barcelona kalah dan gawang mereka kemasukan 11 gol dari Real Madrid. Sebagai bentuk protes, Barcelona bermain serius dalam 1 serangan dan mencetak 1 gol. Skor akhir 11-1, dan 1 gol itu membuat Franco kesal. Kiper Barcelona kemudian dijatuhi tuduhan apengaturan pertandingan dan dilarang untuk bermain sepakbola lagi seumur hidupnya.
Sejak saat itu FC Barcelona menjadi semacam klub Anti-Franco dan menjadi simbol perlawanan Catalonia terhadap Franco, dan secara umum, terhadap Spanyol. Ada juga klub-klub lain di Catalonia seperti Athletic Bilbao dan Espanyol. Athletic Bilbao sampai saat ini tetap pada idealismenya untuk hanya merekrut pemain-pemain asli Basque, tetapi dari segi prestasi tidak sementereng Barcelona.

Demikian juga dengan Espanyol. Sementara yang dijadikan simbol musuh, tentu saja, adalah klub kesayangan Franco yang bermarkas di ibukota Spanyol, FC Real Madrid. Sebagai sebuah simbol perlawanan, kultur dan karakter Barcelona kemudian terbentuk dengan sendirinya. Siapapun pelatihnya, dan gaya apapun yang dipakai, karakternya hanya satu: Menyerang!.

Sebagai penyerang, Barcelona bermaksud untuk mendobrak dominasi Real Madrid (dan bagi orang Catalonia, mendobrak dominasi Spanyol). Untuk itulah Barcelona pantang bermain bertahan, karena itu adalah simbol ketakutan. Kalah atau menang adalah hal biasa. Tapi keberanian memegang karakter, itulah yang menjadi simbol perlawanan.
Pada tahun 50-an dan 60-an, Barca memang tertutup oleh kejayaan Real Madrid yang waktu itu diperkuat Ferenc Puskas, Di Stefano, dsb. Sebagai anak emas Franco sejak tahun 1930-an, Real Madrid memang selalu memiliki sumber dana besar untuk belanja pemain. Barcelona sendiri, pada 2 dasawarsa tersebut hanya bisa memenangi 4 kali liga spanyol, 2 kali piala raja, dan satu kali piala Inter City Honest (yang kemudian menjadi UEFA Cup).
Pada tahun 1973, seorang pemain Belanda yang kelak menjadi salah satu legenda Barcelona, Johan Cruyff, bergabung dari Ajax. Dalam pernyataan persnya ketika diperkenalkan, Cruyff menyatakan bahwa ia lebih memilih Barcelona dibanding Real Madrid karena ia tidak akan mau bermain di sebuah klub yang diasosiasikan dengan Franco. 
Bersama kompatriotnya, Johan Neeskens, mereka langsung membawa Barcelona memenangi gelar liga spanyol (setelah sebelumnya 14 tahun puasa gelar), dan dalam prosesnya tahun itu sempat mengalahkan Real Madrid di kandang Madrid sendiri dengan skor 5-0 (!).
Pada tahun itu Johan Cruyff dinobatkan sebagai pesepakbola terbaik Eropa, dan memberi nama anaknya dengan nama khas Catalan, yaitu Jordi. Statusnya sebagai legenda menjadi abadi. Jordi Cruyff sendiri pada akhirnya tidak pernah bisa sebesar ayahnya. Karir sepakbolanya lebih banyak dihabiskan di klub-klub medioker, meski sempat beberapa tahun memperkuat Manchester United.
Selanjutnya, permusuhan itu terus ada, meskipun tidak sesengit pada tahun-tahun awalnya, sampai sekarang. Bisa dibilang, rivalitas saat ini sudah lebih sportif dan berjalan dengan lebih sehat. Tapi permusuhan yang sejak dulu telah begitu mengakar menjadikan duel diantara keduanya selalu menjanjikan sesuatu yang spesial.

Inilah mengapa duel antara Barcelona dengan Real Madrid yang terjadi setidaknya 2 kali setiap tahunnya (di liga Spanyol) disebut dengan el classico, karena memang menyajikan satu duel klasik dengan sejarah panjang terbentang dibelakangnya.

Meski berulang setiap tahun, akan tetapi saking monumentalnya duel ini membuat Johan Cruyff dan Bobby Robson ketika menjadi pelatih Barcelona pada era akhir 1980-an sampai akhir 1990-an sampai mengibaratkan el classico sebagai sebuah perang, bukan sekedar pertandingan sepak bola.

Baik pelatih Real Madrid maupun pelatih Barcelona ketika menghadapi el classico akan merasa seperti membawa sepasukan 'serdadu' perang, bukan sebuah 'kesebelasan' sepak bola, karena begitu besarnya kehormatan yang dipertaruhkan.
Demikian juga pertaruhan bagi pelatih, karena ketika dia diangkat sebagai pelatih seolah sudah ada beban yang diberikan oleh klub: "Anda boleh kalah dari siapa saja di liga ini, tapi jangan sampai kalah dari Real Madrid...,"

Meski begitu di dalam lapangan, peperangan ini sepanjang sejarahnya selalu berlangsung dalam sportifitas yang tinggi, karena sportifitas pun merupakan satu bentuk kehormatan yang harus dijaga. Ini soal nama baik.
Transfer pemain adalah salah satu bentuk perang di luar lapangan. Dalam hal ini, perpindahan pemain dari Barcelona ke Real Madrid (maupun sebaliknya) akan dianggap sebagai sebuah bentuk pengkhianatans Figo mungkin adalah salah seorang yang paling mengerti mengenai hal ini.

Direkrut oleh Barcelona pada tahun 1996, pemain Portugal yang kala itu bukan siapa-siapaa tersebut kemudian menemui masa-masa jayanya. Barcelona memberinya peranan signifikan sebagai sayap kanan tim, dan bersama Rivaldo membawa Barcelona berjaya pada akhir tahun 1990an.
Akan tetapi, pada tahun 2001, dunia tersentak ketika Figo menerima tawaran Real Madrid dengan iming-iming gaji dua kali lipat dan nilai transfer yang ketika itu menjadi rekor pembelian termahal seorang pemain sepak bola.
Nilai itu melebihi batas klausul transfer Figo, sehingga Barcelona harus menerima tawaran tersebut berdasarkan aturan Bosman. Meski begitu, transfer itu tetap tidak akan terjadi seandainya Figo secara pribadi tidak menerima tawaran Real Madrid. Toh akhirnya Figo berkhianat.
Dalam duel el classico tahun berikutnya, ketika pertandingan dilangsungkan di Nou Camp (kandang Barcelona), Figo menerima sambutan monumental yang mungkin tidak akan dilupakannya seumur hidup.
Seorang pendukung Barcelona di tengah-tengah pertandingan berhasil menerobos pagar petugas keamanan, sambil memakai bendera Barcelona sebagai jubah, kemudian berlari ke arah Figo membawa sebuah hadiah istimewa, yakni: Sebuah kepala babi, lengkap dengan darah masih menetes dari lehernya. Ia kemudian melemparkan bendera Barcelona dan kepala babi itu ke arah Figo.


Figo sendiri hanya terdiam menunduk beberapa saat, lalu berjalan menjauh. Entah apa yang ada dalam pikirannya saat itu, karena ia tahu kepala babi itu adalah simbol keserakahan dan pengkhianatan.

Dalam hal prestasi, Real Madrid memang masih di atas Barcelona. Jarak prestasi itu terjadi terutama pada tahun 1950-1970an, ketika Real Madrid menjadi anak emas Franco dan memiliki kekuatan finansial jauh diatas Barcelona untuk membeli bintang-bintang sepakbola nan bersinar dari seluruh dunia dan tradisi itu masih berlanjut hingga sekarang.

(El Classico)

SEJARAH DAN PRESTASI FC BARCELONA



Klub yang mempunyai motto 'EL BARCA ES MES QUE UN CLUB' Barcelona bukan hanya sekedar club, didirikan oleh 12 orang yang dipimpin oleh Joan Gamper pada tanggal 29 Nopember 1899 di Katalonia.

Barcelona merupakan cerminan sikap politik sayap kiri Spanyol, sikap kaum tertindas, sebuah bangsa ( Katalonia ) yang hanya akan menjadi bagian dari sebuah negara.

Melalui Barcelona inilah orang Katalonia ingin menunjukkan kelebihan mereka dari penjajah Spanyol. Terutama jika klub ini berhadapan dengan Real Madrib, yang sejak tahun 1930-an jamanya Jendral Franco merupakan klub favorit pemerintah Spanyol, klub ini mempunyai semboyan 'BOLEH KALAH DENGAN CLUB LAIN, ASAL TIDAK DENGAN REAL MADRID'.

MANUEL VAZQUEZ MONTALBAN, seorang penulis terkenal dari Spanyol menyebutkan, Barcelona sebagai senjata pamungkas bagi sebuah bangsa tanpa negara.

Karena misi yang dianggap suci oleh orang Katalunia itulah, Barcelona selalu menjaga kemurnian tujuan klub.

Mereka tidak mau disamakan dengan klub lain, dan tidak mau tunduk dengan nilai-nilai komersial. Karena itulah sampai sekarang Barcelona merupakan satu-satunya klub yang tidak mengijinkan kostumnya dipasang di iklan.

Barcelona merupakan satu-satunya klub Eropa yang Presiden nya dipilih oleh pemegang tiket musiman ( pendukung paling murni ), bukan pula oleh Dewan Direktur dan bukan pemegang modal. Calon President Klub berdebat di televisi, berkampanye mengajukkan progam layaknya pemilihan Presiden sebuah negara.

Klub ini di juluki 'BARCA' dan 'LOS AZULGRANAS' karena berkostum warna biru dan merah tua, yang konon warna biru merah secara sengaja diambil dari bendera Prancis sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintahan Spanyol di Madrid.

Klub ini juga pernah dihuni pemain kelas dunia seperti ;

> Johan Cruyff
> Diego Maradona
> Ronald Koeman
> Gary Lineker
> Rivaldo
> Luis Figo
> Ronaldo

¤ DATA KLUB ¤

Nama Lengkap :
Barcelona Foot Ball Club

Julukan :
Barca, Loz Azulgranas

Berdiri :
29 Nopember 1899

Stadion :
Nou Camp, Barcelona, Spanyol

Kapasitas :
98.600 penonton

Kostum :
Garis garis merah biru biru ( kandang )
Hitam ( Tandang )

Presiden :
Sandroll Rossell

Pelatih :
Josep Guardiola

Prestasi :
> La Liga 21 kali

( 1928-1929, 1944-1945, 1947-1948, 1948-1949, 1951-1952, 1952-1953, 1958-1959, 1959-1960, 1973-1974, 1984-1985, 1990-1991, 1991-1992, 1992-1993, 1993-1994, 1997-1998, 1998-1999, 2004-2005, 2005-2006, 2008-2009, 2009-2010, 2010-2011 )

> Copa Del Rey 25 kali

( 1909-1910, 1911-1912, 1912-1913, 1919-1920, 1921-1922, 1924-1925, 1925-1926, 1927-1928, 1941-1942, 1950-1951, 1951-1952, 1952-1953, 1956-1957, 1958-1959, 1962-1963, 1967-1968, 1970-1971, 1977-1978, 1980-1981, 1982-1983, 1987-1988, 1889-1890, 1996-1997, 1997-1988, 2008-2009 )

> Super Cup Spanyol 9 kali

( 1983, 1991, 1992, 1994, 1996, 2005, 2006, 2009, 2010 )

> Liga Champions 4 kali

( 1996, 2006, 2009, 2011 )

> UEFA Cup 3 kali

( 1958, 1960, 1966 )

> Winners Cup 4 kali

( 1979, 1982, 1989, 1997 )

> Super Cup Eropa 3 kali

( 1992, 1997, 2009 )

> Copa Latina 2 kali ( bola row )

( 1949 dan 1952 )

> Piala Joan Gamper 31 kali

( 1966, 1967, 1968, 1969, 1971, 1973, 1974, 1975, 1976, 1977, 1979, 1980, 1983,1984, 1985, 1986, 1988, 1990, 1991, 1992, 1995, 1996, 1997, 1998, 1999, 2000, 2001,2002, 2003, 2004, 2007 )

¤ MANTAN PERSONEL ¤

Presiden :

> Walter Wild ( 1889-1901 )
> Bertomeu Terradas ( 1901-1902 )
> Paul Haas ( 1902 )
> Arthur Witty ( 1902-1905 )
> Joan Gamper ( 1910-1913, 1917-1919, 1921-1923, 1924-1925 )
> Otto Gmeling ( 1909 )
> Josep Sunyol ( 1935-1936 )
> Enrique Piñeryo ( 1940-1943 )
> Agusti Montal ( 1967-1977 )
> Josep Lluis Nuñez ( 1978-2000 )
> Joan Gaspart ( 2000-2003 )
> Joan Laporta ( 2003-2010 )
> Sandrol Rossel ( 2010-present )

Pelatih :

> Jack Greenwell ( 1917-1924, 1931-1933 )
> Ralph Kirby ( 1925-1926 )
> Romà Forns ( 1927-1929 )
> Franz Platko ( 1934-1935, 1955-1956 )
> Patrick O'Connell ( 1935-1937 )
> Joan Josep Nogués ( 1941-1944 )
> Josep Samìtier ( 1944-1947 )
> Enrique Fernández ( 1947-1950 )
> Fernando Daucik ( 1950-1954 )
> Sandro Puppo ( 1954-1955 )
> Domènec Balmanya ( 1956-1958 )
> Helenio Herrera ( 1958-1960, 1980, 1980-1981 )
> Ladislao Kubala ( 1962-1980 )
> Josep Gonzalvo ( 1963 )
> César Rodriguez ( 1963-1964 )
> Vic Buckingham ( 1969-1971 )
> Rinus Michels ( 1971-1975, 1976- 1978 )
> Hennes Weisweiler ( 1975-1976 )
> Udo Lattek ( 1981-1983 )
> César Luis Menotti ( 1983-1984 )
> Terry Venables ( 1984-1987 )
> Luis Aragonès ( 1987-1988 )
> Johan Cruff ( 1988-1996 )
> Sir Bobby Robson ( 1996-1997 )
> Louis Van Gaal ( 1997-2000, 2002-2003 )
> Llorenç Serra Ferrer ( 2000-2001 )
> Carles Rexach ( 2001-2002 )
> Radomir Antio ( 2003 )
> Frank Rijkaard ( 2003-2008 )
> Josep Guardiola ( 2008-present )

¤ Pemain yang paling lama bermain lebih dari 100 pertandingan La Liga untuk FC Barcelona ¤

> 391 Miguel 1973-1988
> 328 Carles Rexach 1967-1981
> 311 Guillermo Amor 1988-1998
> 301 Andoni Zubizrreta 1986-1994
> 299 Joan Segarra 1950-1964
> 299 Joan Manuel Asensi 1970-1981
> 290 Joaquim Rifé 1964-1976
> 288 Antoni Ramallets 1948-1961
> 287 César Rodriguez Alvarez 1942-1955
> 274 Alexanko 1980-1993
> 269 Antoni Torres 1965-1976
> 267 Sergi Barjuan 1993-2002
> 265 Xavi Hernández 1998-present
> 263 Josep Guardiola 1990-2001
> Francisco José Carrasco 1978-1989
> 260 José Mari Bakero 1988-1997
> 253 Carles Puyol 1999-present