Rabu, 04 Maret 2015
Begini Modus Begal Motor di Jawa Timur
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan berdasarkan data yang diterima oleh Humas Polda Jawa Timur, terdapat sebanyak 22 kasus begal yang ditangani sejak tahun 2015 atau pada bulan Januari-Februari 2015.
“Tujuh kasus berhasil diselesaikan dengan sebelas tersangka ditahan,” kata Awi kepada wartawan di Markas Polda Jawa Timur, Selasa, 3 Maret 2015.
Sementara pada 2014, tercatat sebanyak 107 kasus terjadi di Jawa Timur. Sebanyak 50 kasus berhasil diselesaikan dengan 68 tersangka. Barang bukti yang disita juga sangat banyak, termasuk senjata api yang dipakai oleh tersangka.
Kendati demikian, Awi belum bisa memastikan apakah ada tren kenaikan pada kasus begal. Awi masih harus membuka ulang data-data kasus begal per bulan.
Menurut Awi, kasus begal bukan masalah baru yang ditangani oleh Polda Jawa Timur. “Terbukti dari data-data kami yang pernah ditangani serta barang buktinya,” ujarnya.
Adapun pelakunya, kata Awi, rata-rata anak remaja. Mereka melancarkan aksinya sekitar pukul 24.00 hingga Subuh. Dengan cara berkelompok, mereka biasanya membuntuti korban sampai di tempat sepi dan minim penerangan. “Mereka tidak segan-segan membunuh korban apabila melawan,” kata dia.
Salah satu contohnya, minggu lalu di Lumajang ada seorang ibu yang dibegal pada waktu Subuh. Selain itu, seorang mahasiswa juga dicelurit dan diambil motornya oleh para begal. “Tahun-tahun lalu, begal semacam ini marak terjadi di Sidoarjo dan Mojokerto dengan motif kepruk kepala korban,” kata dia.
Maraknya kasus begal, kata dia, mendapatkan atensi dari Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf. Anas pun mengintruksikan jajarannya untuk selalu meningkatkan patroli demi mencegah terjadinya kasus yang sama. “Bapak Kapolda mengintruksikan memprioritaskan kasus begal ini dengan cara menggelar kegiatan rutin di wilayah masing-masing,” kata Awi.
Awi mengatakan apabila para pelaku berusaha melawan petugas, maka pihak kepolisian tidak akan segan-segan untuk menindak tegas para pelaku begal yang menjalankan aksinya, termasuk apabila harus dilakukan penembakan. “Namun apabila pelaku tak melawan, maka kami akan tangkap dengan baik-baik,” kata dia.
Awi meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan kasus begal ini. Sebab, polisi telah menambah jadwal operasi dalam rangka mengantisipasi kasus begal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar